Kalimat majemuk adalah struktur kalimat yang memiliki lebih dari satu dasar kalimat.. Mengutip Yendra dalam Mengenal Ilmu Bahasa (2018), kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan maupun tulisan yang mengungkapkan pikiran secara utuh atau satuan sintaksis, yang disusun dari konstituen dasar, yaitu berupa klausa atau susunan klausa yang membentuk sebuah kesatuan
Jumlah Wacana Jumlah Kalimat Jumlah PK Jumlah Frekuensi Hubungan Semantis Hubungan Tujuan 5 700 695 11 Hubungan tujuan adalah hubungan yang memiliki makna tujuan dari suatu kehendak. Berdasarkan tabel terdapat sebelas pasangan kalimat yang memiliki hubungan tujuan. Data tersebut tergambar dalam contoh berikut Contoh 1 Wacana 5 kalimat 6-7 Padahal, ia sudah memasang tulisan besar di dinding tersebut “Jangan Kencing di Sini!”. Ia membayangkan, orang-orang itu dengan senang hati, setiap malam hingga menjelang subuh, malah mengencingi tulisan tersebut. 6 Padahal, ia sudah memasang tulisan besar di dinding tersebut “Jangan Kencing di Sini!”. 7 Ia membayangkan, orang-orang itu dengan senang hati, setiap malam hingga menjelang subuh, malah mengencingi tulisan tersebut. Analisis Kalimat 6 dan 7 memiiki hubungan tujuan. Hal itu ditunjukkan dengan kalimat 7, yaitu, Ia membayangkan, orang-orang itu dengan senang hati, setiap malam hingga menjelang subuh, malah mengencingi tulisan tersebut. Meskipun sudah memasang tulisan larangan untuk kencing di dinding pembatas tempat parkir, dinding tersebut tetap saja dikencingi. Berdasarkan kalimat 6 dan 7 dapat disimpulkan bahwa pasangan kalimat di atas memiliki unsur koherensi wacana berjenis hubungan tujuan. Contoh 2 Wacana 2 kalimat 92-93 Namun, ia tak melihat lelaki di dalam mimpinya. Ia menunggu hingga matahari tergelincir ke balik laut. 92 Namun, ia tak melihat lelaki di dalam mimpinya. 93 Ia menunggu hingga matahari tergelincir ke balik laut. Analisis Kalimat 92 dan 93 memiliki hubungan tujuan. Hal itu ditunjukkan dengan kalimat 93, yaitu, Ia menunggu hingga matahari tergelincir ke balik laut. Lelaki yang dicari Maya tidak berada di pantai, akan tetapi ia tetap menunggu hingga matahari terbenam. Berdasarkan kalimat 92 dan 93 dapat disimpulkan bahwa pasangan kalimat di atas memiliki unsur koherensi wacana berjenis hubungan tujuan. Hubungan Kondisi Tabel Tabel Kategori Hubungan Kondisi Jumlah Wacana Jumlah Kalimat Jumlah PK Jumlah Frekuensi Hubungan Semantis Hubungan Kondisi 5 700 695 81 Hubungan tujuan adalah hubungan yang memiliki makna alasan atau kemungkinan dari suatu keadaan yang terjadi. Berdasarkan tabel terdapat 81 pasangan kalimat yang memiliki hubungan kondisi. Data tersebut tergambar dalam contoh berikut Contoh 1 Wacana 5 kalimat 3-4 Satu peristiwa terus dikenangnya, sebab peristiwa paling menyakitkan selalu merupakan yang paling gampang untuk diingat, terjadi pada suatu sore. Ia bisa melupakan hari dan tahunnya, tapi ia tak akan melupakan perincian kejadiannya. 3 Satu peristiwa terus dikenangnya, sebab peristiwa paling menyakitkan selalu merupakan yang paling gampang untuk diingat, terjadi pada suatu sore. 4 Ia bisa melupakan hari dan tahunnya, tapi ia tak akan melupakan perincian kejadiannya. Analisis Kalimat 3 dan 4 memiiki hubungan kondisi. Hal itu ditunjukkan dengan kalimat 4, yaitu, Ia bisa melupakan hari dan tahunnya, tapi ia tak akan melupakan perincian kejadiannya. Si Batu dapat melupakan waktu terjadinya peristiwa yang menyakitkan baginya, namun ia tidak akan melupakan rincian kejadiannya karena peristiwa yang sangat menyakitkan selalu mudah untuk diingat. Berdasarkan kalimat 3 dan 4 dapat disimpulkan bahwa pasangan kalimat di atas memiliki unsur koherensi wacana berjenis hubungan kondisi. Contoh 2 Wacana 4 kalimat 25-26 Tak ada yang istimewa dengan sentuhan itu. Ia bahkan lupa, apakah pernah di suatu masa sentuhan itu memberinya kehangatan dan sedikit gelora. 25 Tak ada yang istimewa dengan sentuhan itu. 26 Ia bahkan lupa, apakah pernah di suatu masa sentuhan itu memberinya kehangatan dan sedikit gelora. Analisis Kalimat 25 dan 26 memiiki hubungan kondisi. Hal itu ditunjukkan dengan kalimat 26, yaitu, Ia bahkan lupa, apakah pernah di suatu masa sentuhan itu memberinya kehangatan dan sedikit gelora. Sasha merasa tidak ada yang istimewa dari ciuman Matta di pipi dan bibirnya. Ia bahkan lupa apakah permah pada suatu masa ciuman tersebut memberinya kehangatan dan gelora. Berdasarkan kalimat 25 dan 26 dapat disimpulkan bahwa pasangan kalimat di atas memiliki unsur koherensi wacana berjenis hubungan kondisi. Hubungan Pengakuan Tabel Tabel Kategori Hubungan Pengakuan Jumlah Wacana Jumlah Kalimat Jumlah PK Jumlah Frekuensi Hubungan Semantis Hubungan Pengakuan 5 700 695 79 Hubungan pengakuan adalah hubungan yang memiliki makna proses atau cara mengakui sesuatu karena kegiatan seseorang mendapat tanggapan atau apresiasi dari orang lain. Berdasarkan tabel terdapat 81 pasangan kalimat yang memiliki hubungan kondisi. Data tersebut tergambar dalam contoh berikut Contoh 1 Wacana 5 kalimat 6-7 Begini. Sore itu seorang lelaki menyeret seorang perempuan sekarat ke tepi sungai, lalu menggelindingkannya ke dalam perahu. 6 Begini. 7 Sore itu seorang lelaki menyeret seorang perempuan sekarat ke tepi sungai, lalu menggelindingkannya ke dalam perahu. Analisis Kalimat 6 dan 7 memiliki hubungan pengakuan. Hal itu ditunjukkan dengan kalimat 7, yaitu, "Sore itu seorang lelaki menyeret seorang perempuan sekarat ke tepi sungai, selanjutnya menggelindingkannya ke dalam perahu". Si Batu mengakui bahwa ia melihat seorang lelaki menyeret seorang perempuan yang sedang sekarat ke tepi sungai dan menggelindngkannya ke dalam perahu. Berdasarkan kalimat 6 dan 7 dapat disimpulkan bahwa pasangan kalimat di atas memiliki unsur koherensi wacana berjenis hubungan pengakuan. Contoh 2 Wacana 2 kalimat 4-5 Lebih menyakitkan, kekasihnya pergi meninggalkannya untuk seorang perempuan yang sangat ia kenal. Sahabatnya sendiri. 4 Lebih menyakitkan, kekasihnya pergi meninggalkannya untuk seorang perempuan yang sangat ia kenal. 5 Sahabatnya sendiri. Analisis Kalimat 4 dan 5 memiliki hubungan pengakuan. Hal itu ditunjukkan dengan kalimat 5, yaitu, "Sahabatnya sendiri." sebagai pengakuan dari potongan kalimat 4 yaitu, "…perempuan yang sangat ia kenal." Berdasarkan kalimat 4 dan 5 dapat disimpulkan bahwa pasangan kalimat di atas memiliki unsur koherensi wacana berjenis hubungan pengakuan. Contoh 3 Wacana 4 kalimat 67-68 Seseorang ada yang kencing di sana. Namun, tampaknya hanya seorang. 67 Seseorang ada yang kencing di sana. 68 Namun, tampaknya hanya seorang. Analisis Kalimat 67 dan 68 memiliki hubungan pengakuan. Hal itu ditunjukkan dengan kalimat 68, yaitu, "Namun, tampaknya hanya seorang". Sasha mengakui bahwa masih ada yang mengencingi dinding pembatas tempat parkir di dekat tokonya, akan tetapi ia menyadari bahwa hanya satu orang yang melakukan hal tersebut. Rangkuman Data Berdasarkan deskripsi data yang telah diuraikan, diperoleh rangkuman data dari lima buah cerita pendek yang terdapat dalam buku kumpulan cerpen yang berjudul Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi karangan Eka Kurniawan yang telah dianalisis, yaitu sebagai berikut Berdasarkan tabel terdapat dua hubungan koherensi wacana, yaitu hubungan penambahan dan hubungan sebab-akibat. Hubungan penambahan terdiri dari 98 buah hubungan konjungsi penambahan, 6 buah hubungan konjungsi pilihan, 60 buah hubungan konjungsi perlawanan, 39 buah hubungan konjungsi urutan, 2 buah hubungan konjungsi pertentangan, 16 buah hubungan konjungsi temporal, 6 buah hubungan konjungsi perbandingan, 8 buah hubungan konjungsi sebab, 1 buah hubungan konjungsi syarat, 7 buah hubungan konjungsi tak bersyarat, 10 buah hubungan konjungsi pengandaian, 4 buah hubungan konjungsi pengantar objek, 3 buah hubungan konjungsi cara, dan 1 buah hubungan konjungsi perkecualian. Selain itu, hubungan sebab-akibat juga terdiri dari 145 buah hubungan sebab, 76 hubungan alasan, 50 buah hubungan maksud, 127 buah hubungan konsekwensi, 11 buah hubungan tujuan, 81 hubungan kondisi, dan 79 buah hubungan pengakuan. Data tersebut menghasilkan persentase kemunculan hubunga koherensi wacana dari lima buah cerpen karangan Eka Kurniawan dengan total 100%, dengan rincian sebagai berikut 11,8% hubungan konjungsi penambahan, 0,72% hubungan konjungsi pilihan, 7,2% hubungan konjungsi perlawanan, 4,6% hubungan konjungsi urutan, 0,24% hubungan konjungsi pertentangan, 1,9% hubungan konjungsi temporal, 0,72% hubungan konjungsi perbandingan, 0,96% hubungan konjungsi sebab, 0,12% hubungan konjungsi syarat, 0,84% hubungan konjungsi tak bersyarat, 1,2% hubungan konjungsi pengandaian, 0,48% hubungan konjungsi pengantar objek, 0,36% hubungan konjungsi cara, 0,36% hubungan konjungsi perkecualian, 17,47% hubungan sebab, 9,16% hubungan alasan, 6,02% hubungan maksud, 15,3% hubungan konsekwensi, 1,32% hubungan tujuan, 9,75% hubungan kondisi, dan 9,51% hubungan pengakuan. Beberapa hubungan yang tidak ditemukan dalam penelitian koherensi wacana pada lima buah cerpen karangan Eka Kurniawan yaitu, hubungan konjungsi pendampingan, hubungan konjungsi gabungan, hubungan konjungsi akibat, hubungan konjungsi harapan, hubungan konjungsi perluasan, dan hubungan konjungsi pengantar wacana.
Kalimatmajemuk hubungan tujuan memiliki ciri yaitu terdapat kata agar, supaya, biar dan kata lainnya yang mencerminkan sebuah tujuan. Contoh- contoh kalimat majemuk hubungan tujuan dapat dilihat sebagai berikut: Ninditidur lebih awal agar bisa bangun pagi. Juniarrajian membersihkan genangan air supaya tidak menjadi tempat tinggal nyamuk. - Konjungsi sebab sering juga disebut konjungsi kausal. Jenis konjungsi ini berkaitan dengan kata penghubung konjungsi akibat atau konsekutif. Keduanya saling berkaitan, karena konjungsi sebab maupun akibat, digunakan untuk menjelaskan suatu peristiwa yang terjadi atas sebab konjungsi sebab kausal Dilansir dari buku Metamorfosis Teks Eksplanasi dalam Kehidupan 2020 karya Rizka Desriani dkk, pengertian konjungsi kausal bisa dipahami dari arti kata konjungsi dan kausal. Konjungsi adalah kata penghubung antarkata, ungkapan, maupun kalimat, yang tidak memiliki tujuan atau maksud lainnya. Sementara kausal adalah sesuatu yang sifatnya menyebabkan suatu kejadian atau bersifat saling demikian, konjungsi kausal adalah kata penghubung yang dipakai untuk menjelaskan suatu hal yang sifatnya menyebabkan sebuah kejadian. Baca juga Konjungsi Akibat Konsekutif Pengertian dan Contoh Kalimatnya Konjungsi sebab merupakan kata hubung untuk menjelaskan suatu peristiwa atau tindakan yang terjadi karena sebab tertentu. Contoh kalimat konjungsi sebab kausal Menurut Taufiqur Rahman dalam buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan 2018, contoh konjungsi sebab adalah sebab itu, sebab, karena, dan oleh karena itu. Supaya lebih memahaminya, berikut 10 contoh halimat konjungsi sebab kausal Ayah tidak mengizinkan aku pergi karena khawatir dengan kesehatanku. Matanya terlihat bengkak sebab ia menangis semalaman tanpa henti. Bina sangat bahagia ketika memakan kue tar, sebab itu ia terlihat sangat lahap. Setelah membaca buku itu, aku sangat termotivasi. Oleh karena itu, aku akan belajar sekeras mungkin agar sukses. Mail mendapat nilai ujian yang bagus, karena ia rajin belajar. Aku sangat malas pergi sebab kondisi cuaca sedang hujan. Dian sangat malu ketika bertemu kekasihnya, sebab itu wajahnya terlihat sangat merah. Lena telah menyelesaikan semua tugas yang diberikan gurunya. Oleh karena itu, ia terlihat sangat bahagia saat menonton film. Theo terlambat berangkat ke kentor karena bangun kesiangan. Ia sangat kecewa dengan keputusan ibunya, sebab tidak diperbolehkan membeli album artis kesukaannya. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Didalam kalimat majemuk bertingkat atau kalimat majemuk hubungan perbandingan ini memiliki beberapa kata yang menjadi ciri khas di dalamnya, seperti; ibarat, daripada, bagai, seperti, dan yang lainnya. Untuk mempermudah proses pembelajaran kita bersama mengenai kalimat majemuk bertingkat atau kalimat majemuk hubungan perbandingan ini, akan ada beberapa contoh agar membuat kita lebih paham Dalam artikel sebelumnya kita sudah membahas dua macam contoh kalimat keterangan yaitu contoh kalimat keterangan alat dan contoh kalimat keterangan cara. Selanjutnya dalam jenis-jenis kata keterangan, bahasan kali ini kita akan membahas mengenai contoh kalimat keterangan tujuan. Kata keterangan tujuan berfungsi untuk memberikan keterangan atau penjelasan tentang tujuan dari sebuah perbuatan dalam suatu kalimat. Biasanya keterangan tujuan ini juga menjelaskan tentang maksud dan tujuan dari subjek melakukan kegiatan atau tindakannya. Baca contoh kalimat keterangan – kata keterangan modalitas – cara membedakan pelengkap dan keterangan – contoh kata sisipan dalam kalimat – contoh kata makna khusus dan umum Contoh kalimat keterangan tujuan Di bulan Ramadhan semua umat muslim berlomba – lomba berbuat kebaikan agar mendapatkan pahala yang banyak. Semua peserta diharapkan membawa jaket dan baju hangat agar tidak kedinginan di malam hari. Pagi-pagi sekali, Ayah sudah berangkat kerja supaya terhindar dari kemacetan. Ibu membeli banyak bahan makanan untuk persediaan selama satu bulan. Kakak belajar siang dan malam supaya dapat masuk ke perguruan tinggi impiannya. Adik belajar dengan giat supaya mendapat beasiswa dari sekolah. Iman terus berlatih supaya dia bisa masuk ke seleksi tahap nasional. Hilman bekerja keras supaya bisa membeli mobil impiannya. Ibu menyuruhku membawa payung supaya tidak kehujanan. Biro perjalanan itu melayani penjemputan ke rumah pelanggan agar pelanggan merasa lebih mudah dan nyaman. Sumbangan ini bertujuan untuk membantu meringankan penderitaan para korban banjir di Desa sebelah. Dian membeli sepatu baru sebagai hadiah untuk adiknya yang berulang tahun minggu depan. Pak Iwan berencana pergi ke kota untuk mencari pekerjaan. Pak Budi pergi ke Kantor polisi untuk melaporkan motornya yang hilang tadi malam. Santi membeli banyak cemilan untuk bekal selama di perjalanan. Ayah membetulkan atap rumah supaya tidak bocor saat hujan. Semua warga bergotong royong membersihkan saluran air supaya tidak banjir saat musim hujan tiba. Setiap hari Adi berolah raga supaya badannya tetap sehat. Ibu menyuruh Aldi untuk menabung supaya bisa membeli sepatu baru nanti. Setiap minggu Santi pergi les bahasa Inggris agar bisa kuliah di luar negeri. Tim sepak bola sedang giat berlatih agar bisa juara di kejuaraan nasional bulan depan Iman terus bermain gitar untuk menghibur hatinya yang sedang sedih. Rudi memacu kencang sepeda motornya agar sampai tepat waktu di sekolah. Ayah mendengarkan lagu lawas untuk mengenang masa kecilnya dulu. Wildan membeli banyak makanan untuk cemilan saat nonton film nanti. Semua makanan dibungkus dengan kemasan yang rapi untuk menarik minat pembeli. Banyak pemudik yang sudah mengantre sejak subuh agar tidak kehabisan tiket kereta. Mall di pusat kota banyak memberikan potongan harga agar menarik banyak pembeli yang datang. Semua orang pergi ke lapangan untuk melihat keramaian pasar malam Tujuan dari diadakannya pasar murah ini adalah supaya warga bisa membeli kebutuhan pokok dengan harga yang murah. Nia gemar membaca supaya wawasannya luas. Salsa membuat catatan untuk semua pelajaran tadi agar mudah menghapalnya. Aldi bermain video game untuk membuang rasa jenuhnya. Baca kalimat luas – kalimat langsung dan kalimat tidak langsung – kalimat aktif dan kalimat pasif – pengertian kalimat melepas dan kalimat berimbang beserta contohnya Demikian adalah beberapa contoh kalimat keterangan tujuan dalam Bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat. ciri, contoh, jenis, keterangan, macam, makna, pengertian ← Previous Next → .
  • cr395rbdat.pages.dev/174
  • cr395rbdat.pages.dev/169
  • cr395rbdat.pages.dev/158
  • cr395rbdat.pages.dev/248
  • cr395rbdat.pages.dev/156
  • cr395rbdat.pages.dev/273
  • cr395rbdat.pages.dev/225
  • cr395rbdat.pages.dev/28
  • cr395rbdat.pages.dev/48
  • kalimat berikut yang memiliki hubungan tujuan adalah